Pengunjung Website
Hari Ini: 3,514
Minggu Ini: 139,810
Bulan Ini: 2,092,971
|
Jumlah Pengunjung: 13,306,735

Danlanud Roesmin Nurjadin Menjadi Pembicara Utama Dalam Seminar Keinsinyuran PII

TNI AU. Pekanbaru. Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Feri Yunaldi, S.E., M.Han., memberikan pidato utama (keynote speech) dalam Seminar Keinsinyuran yang diselenggarakan oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Kota Pekanbaru.Jum'at (11/10/2024).

Seminar yang mengangkat tema "Inovasi dan Kolaborasi Multidisiplin dalam Riset dan Pengembangan Keinsinyuran", diselenggarakan di Hotel Furaya Kota Pekanbaru dalam rangka Musyawarah Cabang PII Kota Pekanbaru.

Dalam pidatonya Danlanud Roesmin Nurjadin menyampaikan tentang sinergi antara kolaborasi Insinyur dengan dunia dirgantara, dalam konteks pertahanan. Disampaikan Danlanud saat ini keilmuan keinsinyuran sedang mengalami transformasi yang sangat cepat, berbagai inovasi dan teknologi disruptif telah mengubah wajah industri konstruksi, namun sinergi antara inovasi dan kolaborasi lintas disiplin akan menciptakan fondasi yang kuat bagi keberhasilan transformasi tersebut.

"Dengan memahami trend global saat ini, kita menyadari betapa inovasi dan kolaborasi multidisiplin memainkan peran yang sangat penting dalam konteks keinsinyuran pertahanan," lanjut Danlanud Roesmin Nurjadin.

Dijelaskan Danlanud, keinsinyuran militer tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur fisik tetapi juga mencakup berbagai aspek lainnya termasuk penggunaan energi terbarukan, sistem pertahanan siber, dan integrasi teknologi digital.

Danlanud juga menjelaskan bagaimana tantangan modernisasi insfrastruktur pertahanan udara sangat besar, terutama mengingat banyak pangkalan udara yang dimiliki saat ini merupakan peninggalan dari masa penjajahan, sehingga modernisasi fasilitas yang lebih memperhatikan aspek strategic and tactical layout matra udara, kualitas dan keamanan hanggar, sistem keamanan dan lain sebagainya terus dilakukan.

Terkait dengan kolaborasi multidisiplin, Danlanud mengambil contoh bagaimana tantangan yang dihadapi Lanud Roesmin Nurjadin sebagai home base bagi Multi Role Combat Aircraft Dassault Rafale, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi TNI AU adalah kurangnya referensi dan pakar yang kompeten dalam mendesain infrastruktur dan fasilitas pangkalan udara militer yang betul-betul mengakomodir aspek taktis pertahanan udara.

"Solusi keberhasilan dalam mengatasi tantangan ini adalah melalui kolaborasi multidisiplin, disinilah peran insinyur sangat krusial, mulai dari perencanaan hanggar yang mampu menampung pesawat canggih, hingga sistem pemeliharaan dan keamanan yang terintegrasi dengan teknologi terkini, semuanya bisa didapatkan dari expertise yang dimiliki oleh rekan-rekan insinyur sekalian" ucap Danlanud Roesmin Nurjadin.

Sebagai penutup Danlanud menyampaikan bahwa kita harus berani berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan infrastruktur pertahanan yang tidak hanya kuat dan tangguh, tetapi juga cerdas dan siap menghadapi masa depan.

 

Tidak hanya menjadi pembicara utama Danlanud Roesmin Nurjadin, dalam seminar yang juga dihadiri Sekda Kota Pekanbaru, Indra Pomi N., M.Si., tersebut, Danlanud juga didaulat untuk membuka seminar secara simbolis Danlanud Roesmin Nurjadin memukul gong tanda dimulainya seminar dengan didampingi para pengurus PII Kota Pekanbaru.

Selain itu dalam Seminar Keinsinyuran ini, Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmi Nurjadin Kolonel Pnb Ig. Widi Nugroho, S.T., MMDS., juga didaulat oleh PII Kota Pekanbaru untuk menjadi narasumber. Dalam kesempatannya Kadisops Lanud Roesmin Nurjadin menyampaikan topik tentang pengembangan teknologi penerbangan dan keamanan udara dalam mendukung insfrastruktur nasional.