TNI AU. Latihan Survival Tempur Koopsud I "Madhi Yudha" TA 2023 memasuki tahap latihan bertahan hidup di air dan bertahan hidup di hutan. Pelaksanaan survival air diawali dengan cara renang perorangan dan perkelompok dilanjut dengan mendayung hingga mencapai titik spot Hoist (metode evakuasi korban dengan cara ditarik dengan Helikopter), setelah itu kembali lanjut mendayung ke safe area untuk melaksanakan praktik signal air pada Selasa (14/3), yang dilaksanakan di wilayah Parang Gombong Waduk Jatiluhur hingga bermalam dengan berkamuflase di air.
Sebelum matahari terbit dalam suasana yang masih gelap, kemudian dilanjutkan dengan penyebrangan basah menyebrangi jalan yang terputus.
Para survivor sebutan bagi peserta latihan Madhi Yudha, dituntut juga untuk dapat membaca dan memetakan lokasi, dengan berbekal peta dan kompas untuk mencapai titik lokasi yang aman dari kejaran musuh. Hingga kemudian melaksanakan bivak dan menurunkan tebing untuk mencari jalan baru yang lebih aman.
Saat kembali mencari lokasi yang aman dari kejaran musuh dan saat proses penghindaran apabila bertemu dengan musuh langsung melancarkan TTO (tembak tempur ofensif) terhadap musuh.
Hingga matahari terbenam para survivor masih dihadapkan dengan pendadakan dan mencari jalan baru dengan metode kompas malam, yang kemudian seluruh survivor disergap oleh sekawanan musuh menuju kamp tawanan. Para survivor dituntut untuk menjaga kerahasiaan misi dari para musuh.
"Latihan Survival Tempur Madhi Yudha Koopsud I 2023 untuk melatih SERE (survival, evasion, resistance, dan escape) para crew pesawat terbang dan helikopter di jajaran Koopsud I agar menjadi crew pesawat dan helikopter yang handal dan profesional," ujar Asops Kaskoopsud I, Kolonel Pnb I Gusti Putu Setia D., S.T., M.M., M.Han., saat menjelaskan jalannya prosesi latihan ini. Penkoopsud I