Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago. Lahir di Pd. Sibusuk pada tanggal 07 Mei 1976. Diterima sebagai Calon Prajurit Taruna dan dilantik oleh Presiden RI sebagai Letda pada tahun 1997. Selanjutnya mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang dan diwisuda (Wing Day) sebagai Penerbang pada tahun 1999. Sekkau pada tahun 2006. Seskoau tahun 2016. Selanjutnya pada tanggal 22 Maret 2021, dilantik menjadi Komandan Lanud Sjamsudin Noor (SAM) sampai sekarang.
V i s i.
Mewujudkan Lanud Sjamsudin Noor sebagai kepanjangan tangan koopsau II yang siap mendukung kegiatan setiap saat.
M i s i.
Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Lanud Sjamsudin Noor menyelenggarakan misi sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pembinaan dan penyiapan dinas/seksi dalam jajarannya.
b. Menyelenggarakan pembinaan potensi Dirgantara.
c. Menyelenggarakan pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung yang menjadi tanggungjawabnya.
d. Mengadakan koordinasi dengan badan – badan dan instansi di dalam dan di luar Lanud.
e. Mengjukan saran dan pertimbangan kepada Pagkoopsau II mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.
LANUD SYAMSUDDIN NOOR
Pangkalan TNI Angkatan Udara Sjamsudin Noor yang terletak di Banjarmasin Ibukota Kalimantan Selatan adalah merupakan Pangkalan Udara Type C dimana Letkol Pnb Mokh Mukhson memegang pucuk pimpinan tertinggi di Lanud ini. Walaupun bisa dibilang sebagai Lanud Pendukung, akan tetapi tidak dapat dipandang begitu saja. Operasi – operasi penerbangan juga sering dilaksanakan di Pangkalan di Lembah Borneo Kalimantan Selatan ini, kesiapan personel dalam menghandle setiap ada penerbangan militer dan membantu kelancaran penerbangan umum rutin dilaksanakan di Lanud ini.
Peranan Lanud Sjamsudin Noor sanagat besar, event atau kegiatan yang terjadi di Lanud ini sangat banyak, salah satunya yaitu ikut mendukung pengamanan Ibadah Haji bagi umat Islam yang akan berangkat ke Tanah Suci serta pengerahan Pasukan dalam rangka pengamanan juga sering diminta dari satuan samping, baik itu Bandara Sjamsudin Noor sendiri , Rindam, Brimob, Lanal maupun Instansi – instansi lain. Dengan keikutsertaan dalam berbagai macam kegiatan ini diharapkan akan semakin mengharumkan nama TNI Angkatan Udara khususnya di Bumi Antasari Kalimantan Selatan ini.
1. Sersan Major Udara Jachmin. ( 1951 – 1952 ).
2. Sersan Major Udara Adang Maya. ( 1952 – 1954 ).
3. Letnan Muda Udara II S.C. Halil. ( 1954 – 1955 ).
4. Kapten Udara Jusran. ( 1955 – 1961).
5. Mayor Udara Sujitno Sukirno. ( 1961 – 1962 ).
6. Mayor Udara Suprantijo. ( 1962 – 1963 ).
7. Kapten Udara Asmiran. ( 1963 – 1965 ).
8. Major Udara Doesmanto. ( 1965 – 1966 ).
9. Major Udara Soedarjo. ( 1966 – 1967 ).
10. Letnan Kolonel Udara Amir Andjilin. ( 1967 – 1969 ).
11. Major Udara L. Poerwanto. ( 1969 – 1971 ).
12. Major Udara Mawardi. ( 1971 – 1974 ).
13. Letnan Kolonel Nav K. Sembiring. ( 1974 – 1978 ).
14. Letnan Kolonel Nav B. Soebijanto. ( 1978 – 1980 ).
15. Letnan Kolonel Pnb Joffe Usmany. ( 1980 – 1982 ).
16. Letnan Kolonel Pnb Dicky Pangau. ( 1982 – 1985 ).
17. Major Pnb S. Jonoes. ( 1985 – 1987 ).
18. Major Pnb Gadiono. ( 1987 – 1989 ).
19. Major Pnb Adi Supranto. ( 1989 – 1991 ).
20. Letnan Kolonel Pnb Suyanto. ( 1991 – 1994 ).
21. Letnan Kolonel Lek Fachrudin Said ( 1994 – 1996 )
22. Letnan Kolonel Tek A. Nasrah. ( 1996 – 1997 ).
23. Letnan Kolonel Pnb Adjie Suradji. ( 1997 – 1999 ).
24. Letnan Kolonel Pnb Heri Wibowo.E. ( 1999 – 2001 ).
25. Letnan Kolonel Pnb Sugihardjo. ( 2001 – 2002 ).
26. Letnan Kolonel Nav Iwan Khrishadianto.(2002 – 2005).
27. Letnan Kolonel Pnb Anang Nurhadi Susila, SE. ( 2005 – 2006 ).
28. Letnan Kolonel Pnb Amrizal Mansur. ( 2006 – 2008 ).
29. Letnan Kolonel Pnb Bayu G.H. Kusuma. ( 2008 – 2009 )
30. Letnan Kolonel Pnb Singgih Hadi (2009 – 2011 )
31. Letnan Kolonel Pnb Mokh. Mukhson ( 2011 – 2013 )
32. Letnan Kolonel Pnb Esron SB. Sinaga, S.Sos. ( 2013 – 2014 )
33. Letnan Kolonel Pnb Erwin Sugiandi (2014)
PANGKALAN UDARA SAM RATULANGI
Pangkalan TNI Angkatan Udara Sam Ratulangi terletak di Sulawesi Utara, 13 km dari kota “Nyiur Melambai” Manado adalah pangkalan pelaksana operasional yang berkedudukan langsung dibawah Komando Operasi TNI AU II dengan tugas pokok menyiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengoperasian seluruh satuan di jajarannya serta membina potensi kedirgantaraan. Berdirinya Lanud Sam Ratulangi ini berawal pada tahun 1939 pemerintah Belanda membangun Lapangan Udara untuk kepentingan militernya. di ujung selatan danau Tondano daerah Celebes. Lapangan Udara berukuran panjang 1650 m dan lebar 90 m tersebut dikenal dengan nama Lapangan Udara Kalawiran.
Pada saat Perang Dunia II tahun 1941, Belanda memusatkan kekuatan penerbangannya di Lapangan Udara Kalawiran. Kemudian tahun 1942 Kalawiran jatuh ke tangan tentara Jepang. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1944, Kalawiran dialihkan kembali penguasaannya kepada pemerintah Belanda yang kemudian dijadikan Markas Komando Pasukan Cadangan (Reserve Corps). Periode 1957-1958 terjadi pemberontakan Permesta. Dalam kurun waktu itu, Kalawiran hancur akibat serangan udara Permesta. Pada saat itu, Permesta menguasai lima Lapangan Udara di sebagian wilayah udara Indonesia Timur, yaitu Mapanget, Tasuka, morotai, Jailolo dan Tolotio.
Dalam usaha menumpas pemberontakan Permesta, TNI melaksanakan operasi gabungan memakai nama sandi ”Operasi Merdeka”. Operasi tersebut bertujuan merebut Sulawesi Utara sebagai ibukota Manado dan daerah sekitarnya seperti Gorontalo, Sangir Talaud, Morotai, Jailolo, Palu dan Donggala. Komandan Operasi Gabungan Letkol Rukminto Hendraningrat dengan Wakil I Letkol (L) Hunhols dan Wakil II Mayor Udara Leo Watimena.
Ketika Lapangan Udara Mapanget diduduki oleh AURI (PGT) maka saat itu juga fungsi sebagai Pangkalan penunjang operasi udara beralih di Mapanget dengan Staf Komando berada pula di Mapanget bersama Komandan Kompi PGT Letnan Udara Satu Moestam. Selanjutnya Staf Komando dipindahkan ke kota Manado (Perumahan Dinas Kantor Pos dan Giro) dengan status Detasemen Angkatan Udara Manado serta jabatan Komandan diserahkan kepada Letnan Udara Satu Ronggo Mulato tahun 1959.
Kemudian Detasemen Angkatan Udara Manado dirubah statusnya menjadi Pangkalan Udara Sam Ratulangi Manado dengan Keputusan DPRD Dati I Propinsi Sulut nomor : Kepts 17/DPRD-Sul/70 dan Radiogram Ass Ops DKT No.2327/Ops/70. Staf Komando kemudian dipindahkan kembali ke Mapanget dengan menggunakan bangunan tua peninggalan Belanda (Kantin Garuda) sebagai sarana perkantoran. Selain Mako Lanud Sam Ratulangi di Mapanget, masih terdapat aset Lanud Sam Ratulangi di Kalawiran, Tasuka, Gorontalo yang dulunya direbut dari Permesta.